Sistem Pendidikan di Indonesia memasuki era global. Sebagian
besar metode penilaian dan evaluasi pendidikan mulai dinilai secara
komputerisasi. Bahkan yang sedang in saat ini adalah secara online.
Tes online. Sejak beberapa tahun yang lalu, istilah tes
online mulai populer. Mulai dari jalur pendaftaran siswa maupun mahasiswa baru
secara online, bahkan isu tes masuk perguruan tinggi bergulir mulus. Tak
bedanya di dunia kerja, tes online diterapkan secara besar-besaran. Yang sedang
heboh saat ini adalah tes UKG atau Uji Kompetensi Guru.
Beberapa waktu lalu saya terpilih ke dalam 60 orang
mahasiswa program studi pendidikan yang harus mengikuti tes Pemetaan Kompetensi
Calon Guru (PKCG). Program ini diprakarsai oleh Dikti. Peserta dalam tes ini
diseleksi berdasarkan 60 orang mahasiswa dengan IPK tertinggi se-Jurusan atau
rangking 60 IPK tertinggi. Itupun tidak semua universitas yang ditunjuk.
Universitas Negeri Surabaya mendapat kehormatan sebagai universitas terpilih di
Jawa Timur. Singkatmya, tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesiapan
kompetensi calon guru. Beberapa tahun belakangan, tes UKG yang dilakukan kurang
memuaskan pemerintah dengan suguhan hasil tes yang disajikan. Oleh karenanya,
Dikti berupaya untuk mencari tahu asbab musababnya. Jangan-jangan negara kita
memiliki calon guru yang belum siap diorbitkan.