Assalamualaikum..
Seorang guru adalah orang tua bagi murid-muridnya di
sekolah. Maka sudah sepantasnya jika muridnya senang, ibu guru juga senang. Jika
muridnya bersedih, ibu guru juga sedih. Jika muridnya sukses, ibu guru juga
bangga.
Anak-anakku, setahun kebersamaan kita telah berlalu, untuk
kelas X dan XI, sampai jumpa di pembelajaran selanjutnya di tahun ajaran baru.
Untuk kelas XII, selamat atas kelulusan kalian. Selamat menempuh sebuah
tantangan baru. Silahkan amalkan ilmu yang kalian dapat di sekolah agar dapat
bermanfaat bagi kehidupan kalian dan masyarakat. Jadilah penerus yang mampu
menyelesaikan masalah bukan menambah masalah.
Andai sama-sama pakai seragam mungkin masih pantes hehe
Kalian menjadi
penghibur kala ibu sedang berduka
“Ibu kenapa? Sakit? Kok pucat?”
Meski perjumpaan dengan kalian hanya berlangsung di sekolah,
namun betapa kalian peka dengan perubahan diriku. Setiap aku senang, kalian ikut
bersenang, setiap ku sedih, kalian akan langsung paham dan berusaha menghiburku
dengan tingkah lucu. Kadang ada siswa yang terang-terangan bernyanyi di depanku
dengan pujian-pujian gombal.
“Ikan hiu, berenang lambat….oh Ibu I lop yu so mattt”
“Ikan hiu, warna putih….oh Ibu jangan bersedih….”
Zia, muridku yang duduk di baris terdepan yang biasa
menyanyikan kalimat itu pakai lagu India. Mau ga mau, aku tersenyum melihat
tingkahnya yang diiringi sorakan siswa lain.
Selain guru, bisa begini???
Kalian menjadi teman juga
anak di kelas dalam waktu yang sama
“Bu, jangan ngajar mulu….sekarang cerita-cerita saja ya..”
Jika kalian mengucapkan hal ini Ibu paham kalian sedang
bosan. Maklum, jam terakhir. Suatu tantangan untuk berinovasi agar perhatian
mereka tetap fokus. Kadang aku mengisinya dengan games, kuis, praktikum sederhana atau bercerita pengalamanku. Tentu saja kusisipi
dengan nasehat-nasehat penting. Namun, ada kala aku tidak menghiraukan
permintaan mereka, hal ini semata karena jam mengajar yang mendesakku untuk
segera menyelesaikan materi. Kadang, meski kutahu mereka sudah jenuh
mendengarkan teori kelarutan yang penuh rumus kimia nan njlimet aku tetap
berceloteh tanpa menghiraukan mereka yang menguap. Ini jangan ditiru yaaa….
kapasitas otak siswa ada batasnya. hehe
Ini saat melakukan percobaan elektrolit non elektrolit
Kalian juga menjadi
seorang guru bagi gurunya
Aku yang dulu sangat kaku jika berhadapan dengan orang lain,
setelah menjadi seorang guru menuntutku untuk peka terhadap kondisi kelas.
Pengalaman menjadi seorang guru mengajarkan aku untuk selalu tersenyum
menghadapi orang lain. Ada kalanya guru harus mencoba berbagai peran, kadang
sebagai seorang kakak, orang tua, teman, tokoh idola, bahkan seorang pemimpin.
Guru harus bisa menempatkan diri. Dan kalian yang memberikan pengalaman itu.
Pengalaman-pengalaman itu tentu tak Ibu lupakan. Akan ibu
bingkai dalam sebuah album kenangan dan pengalaman yang menuntut Ibu menjadi
lebih baik dalam mendidik. Terima kasih anak-anakku, semoga kalian sukses
meraih impian kalian dan membanggakan orang tua kalian. Membanggakan Ibu.
Kegiatan ekskul KIR : Uji zat aditif pada makanan
Penyerahan Hadiah Bintang Pelajar pada Kelulusan SMA Ma'arif Bangkalan
guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa :)
BalasHapusterimakasih, semoga gelar ini lekat di hati para guru
HapusWah mantap nih bu Guru... Mau perpisahan ya?! Pastinya banyak banget kenangan di kelas...
BalasHapusperpisahannya sudah mas, buanyak bangettt jadi kangen mereka :"(
HapusGuru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dan saya sangat sepakat dengan hal ini, gimana mbak benarkan :D
BalasHapuskasih tau ga ya??? :)
Hapuswaw...wonderwomen beneran deh nih bu guruku yang ehmm...baik hati dan gaul...saya pilih ibu jadi guru favorit saya ah
BalasHapusbisa aja deh
Hapussini Ibu kasih tanda bintang di bukunya :)
ibu gurunya cantik n baik, jadi betah klw aq jadi muridnya :)
BalasHapus