Senin, 03 Agustus 2015

Pengalaman Pertama Jadi Wali Kelas

Assalamualaikum, sobat WoW!!!
Tahun ajaran ini alhamdulillah aku diberi kepercayaan oleh pihak sekolah sebagai wali kelas. Beban menjadi seorang wali kelas cukup berat, apalagi sebagai wali kelas XII SMA Ma'arif Bangkalan karena kelas XII adalah calon-calon alumni tahun ajaran ini. 
Seorang wali kelas dianggap sebagai orang tua kedua bagi siswa. Selain itu, wali kelas dianggap portal komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid. Jadi, kalau ada sesuatu masalah pada siswa, wali kelaslah yang pertama dipanggil untuk mengatasinya. Pokoknya lumayan menantang (pake backsound musik opera biar seru, hehe)
SMA Ma'arif Bangkalan
Bersama Kelas XII IPA 4 


Hari ini adalah rapat wali kelas pertama untuk tahun ajaran ini. Ibu kepala sekolah membuka rapat dengan khidmat kemudian langsung memberikan beberapa wejangan dan harapan atas lulusan tahun ini. Tentu saja mengharap mendapatkan lulusan yang baik tidak luput dari peran wali kelas.
Berikut rangkuman hasil rapat wali kelas:
  • Sekolah berharap lulusan tahun ini mampu lulus 100% dengan nilai baik. Maka dari itu, peran wali kelas adalah membimbing siswa baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
  • Sekolah berharap peran wali kelas dalam memonitoring kehadiran siswa. Karena sekolahku adalah SMA berbasis pondok pesantren, masalah urgent yang sering terjadi dari tahun ke tahun adalah kehadiran siswa di sekolah. Siswa tidak hanya mendapat pendidikan umum tapi juga pendidikan pesantren. Jadwal belajar mereka yang padat sering menyebabkan mereka terlambat masuk sekolah. Alasannya macem-macem. Ada yang bilang masih mandi dulu, solat dulu, makan, seragam hilang dlsb. Ini tanggung jawab wali kelas dan guru BP untuk selalu mengingatkan siswa agar tidak terlambat.
  • Sekolah mengharap peran wali kelas untuk turut memikirkan kebijakan-kebijakan yang akan diambil sekolah yang berkenaan dengan siswa. Misal dalam pemberian beasiswa, wali kelaslah yang dianggap lebih mengenal siswa sehingga mampu memilih siswa mana yang layak mendapat bantuan dsb
  • Selain itu, jika terlalu banyak masalah di kelas tersebut, maka juga berpengaruh terhadap citra seorang wali kelas.
Nah loooo...lumayan berat kan tanggungannya??? 
Aku harus mampu menempatkan diri sebagai orang tua yang selalu ada dalam kesulitan dan membela siswa namun di sisi lain juga dituntut bertanggung jawab atas masalah-masalah yang dihadapi mereka. 
Kalau sobat WoW ada yang berpengalaman jadi wali jelas, yuk kita sharing cara-cara menangani siswa ;)

1 komentar:

  1. Wah seru tuh tahun ini baru aja jadi wali kelas. Jadi saya belum bisa berbagi mudah-mudahan aja bisa memberikan yang terbae.

    BalasHapus

^satu komentar darimu bermakna segalanya. thanks for visiting^