Senin, 11 Agustus 2014

Kala Anak Ayam Menjadi Dewasa


Assalamualaikum, temans blogger. . . Beberapa minggu yg lalu aku sempat bertemu dengan teman-teman SMA setelah 4 tahun sekian sekian berpisah. Jadi, postingan ini udah kadaluarsa? Harusnya gitu sih, telat banget yah? *pasang tampang melas*


Ketemu mereka aku berasa ketemu sekumpulan makhluk asing. Pangling. Gimana ga? Yang dulunya kurus ceking sekarang montok semok, yang dulunya item mutlak sekarang agak putihan absolut lah, yang dulunya pendek bantet sekarang tetep sih, mungkin yang ini ga tersentuh iklan susu itu yang katanya 'Tumbuh tuh ke atas, ga ke samping'. Dia juga tumbuh ke atas, rambut doank sih.

Setelah para gadis ber-cipika-cipiki, dan para lelaki bersalaman ala agan-agan kaskus, kami larut dalam obrolan. Mau tau topik utamanya? Ga yah? Ciyan.
Topik utamanya seputar kedewasaan.
Pertanyaan pamungkasnya 'Kapan nikah?'
JDER! Dan segalanya hening.
Perlahan namun pasti kami menunduk memandangi handphone masing-masing. Ada yang SMS, WA, BBM, LINE, FB, TWIT ke pasangan masing-masing. Memforward pertanyaan itu ke pasangannya. Yang terlibat cinlok langsung tatap-tatapan. Yang jomblo langsung ngobrol sama papan. Lah siapa yang mau ditanya? Mantan? Nooo!

Akhirnya satu persatu buka suara. Ada yang bilang 2 tahun lagi, nunggu lulus S2. Nunggu mapan kerja. Nunggu direstui orang tua (?). Ada juga yang nunggu gebetan menjanda. (wih, itu doa)
Remaja-remaja ileran yang dulu kukenal hobi nyontek kini serius memikirkan masa depan. Padahal dulu setiap kumpul bareng kayak gini obrolannya paling seputar guru judes, cewek manis kelas sebelah, dan PES.

Kini, entah cobaan skripsi atau apa yang mereformasi pola pikir kami. Sudah saatnya kami berencana sendiri, bukan lagi didikte orang tua. Kala anak ayam yang dulu panik kehilangan induknya kini berubah menjadi calon-calon induk ayam. Cari makan sendiri, masak sendiri, tidur sendiri, tidurpun sendiri (nyanyi buk?)
Kerasnya kehidupan mahasiswa selama 4 tahun telah mengubah arang menjadi granit. Tinggal dikukus lebih lama lagi akan jadi berlian. Yah. Pengalaman menjadi mahasiswa itu sangat berharga. Hidup mahasiswa!

Sekarang bahan guyonan seputar pernikahan jadi hal biasa. Bisa jadi beberapa tahun lagi kita kumpul kembali sembari memperkenalkan suami, istri, dan anak masing-masing. Hihi

NB: Topik utamanya memang tentang pernikahan tapi entah kenapa pekerjaan jarang disinggung ya sama teman-teman? 
Entah. Mungkin masih merintis :)


**written by mobile**

1 komentar:

^satu komentar darimu bermakna segalanya. thanks for visiting^